Fenomena TV Indonesia Mempunyai Dampak Buruk

shares

Sobat seinse mungkin setiap hari hampir semua orang ketika lelah biasanya digunakan untuk beristirahat sambil melihat acara di televisi.Memang sangat enak jika dalam keadaan lelah kita istirahat dan menonton tv untuk mendapatkan berbagai macam informasi,hiburan ataupun yang lainnya.Dikutip dari wikipedia.com Statsiun Televisi adalah  suatu stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi penerima di wilayah tertentu. Stasiun televisi terbagi kedalam beberapa jenis yaitu stasiun televisi komersial dan stasiun televisi non komersial, stasiun televisi publik, lokal dan nasional itu dilihat dari cakupanya.Nah sekarang berapa banyak orang yang melihat acara TV setiap harinya disitu pasti ada anak kecil hingga dewasa,namun saya sendiri bingung mau melihat acara apa dan kasian saya melihat anak kecil yang melihat acara yang tidak layak untuk di tonton dan setiap kali saya menyalakan TV ga ada satupun yang bisa saya tonton. Sejak itulah saya sekarang tidak suka melihat acara TV dan  saya mulai meninggalkan yang namanya  acara TV.Silahkan kamu simak ulasan lebih lengkapnya dibawah ini.

Fenomena TV Indonesia Saat Ini :

1.Berita Yang Kurang Relevan/Tidak Sesuai Dengan Informasi Secara Fakta


Saya paling males kalo di suruh nonton program berita yang ada gan. Stasiun televisi sebelah bilang ini, yang stasiun televisi sebelah lagi bilang itu. Semua terbalik dan menjadikannya sangat tidak relevan terhadap berita yang di sampaikan.

Terus hampir mayoritas program berita itu isinya cuma kriminalitas dan kasus politik. Sangat jarang ada yang mau memberitakan manusia-manusia berprestasi di negeri ini. Seolah negeri ini cuma di sisi oleh manusia-manusia yang (maaf) jauh terbelakang.Sekali ada berita yang heboh seperti sebuah bencana dan tragedi, baru bisa sepaham. Namun ketika tidak ada hal yang menarik lagi untuk di beritakan, semua balik lagi ke awal.

2.Sedikitnya Acara Edukasi Untuk Anak


Miris melihat banyak anak-anak di lingkungan saya yang sedari kecil udah bisa pacaran, nyanyi-nyanyi lagu cinta dan ngomong pakai bahasa yang katanya gahool bin alay. Semua ini terjadi karena pengaruh program pertelevisian yang ga jelas.Kategori kartun dan anime ane kategorikan bukan sebuah program edukasi untuk anak-anak, melainkan lebih ke arah hiburan. Mungkin tahun 2010 kebawah masih banyak bisa di temui. Tapi sekarang yang masih benar-benar bertahan cuma segelintir saja.

3.Dipenuhi Dengan Gimmick Air Mata


Saya sebenarnya udah bener bener eneg melihat salah satu acara yang ini, bukannya saya ga punya rasa simpati ya. Banyak program di televisi menerapkan cara ini untuk menarik perhatian dan simpati dari pihak penonton.Hampir semua format program yang ada pasti pakai cara ini untuk mendorong Rating agar naik secara drastis. Apabila jika Rating stagnan, tingal diulangi dan hasilnya pasti sama. Beberapa tahun belakangan malah lebih menarik dengan cara hipnotis dan lempar-lemparan makanan ke arah wajah.

4.Durasi Penayangan Acara Yang Terlalu Lama


Pernah sadarkah belakangan ini banyak program di televisi yang memiliki durasi penayangan yang lama? Masih ingatkah dengan progam Akad Nikah dari salah satu selebritis yang di tayangan dari pagi hingga malam, itulah contohnya. Saya ga habis pikir apa yang ada di benak stasiun televisi tersebut, seolah-olah hanya demi mengejar rating semata.

Terus masih ada lagi program pencarian bakat yang tayang dari sore hingga tengah malam, dulu juga pernah ada program komedi yang sama dan ada juga sebuah sinetron yang tayang sampai ribuan episode. Itu namanya apa? Mending kalau durasi yang panjang itu di dukung dengan isi konten yang bermanfaat, lah kenyataannya yang ada justru bikin ngelus-ngelus dada.

5.Kurangnya Kreativitas Dalam Industri TV Indonesia


Ini salah satu hal yang sangat sulit untuk di terapkan. Kemarin saya melihat ada beberapa stasiun televisi yang sering menanyakan programnya secara berulang-ulang. Bahkan program yang sempat di berhentikan oleh KPI pun sekarang turut di tayangkan lagi. Usaha untuk berfikir kreatif dalam menciptakan sebuah program baru itu seolah-olah ga ada.

Padahal masih banyak tema yang dapat di salurkan untuk membuat program televisi yang sekiranya bisa menarik minat pihak penonton. Tapi yang saya melihat masih banyak stasiun televisi yang mengunakan formula lama dalam menciptakan program tersebut. Yang ada malah bisa jadi ajang cacian di Sosial Media.

6.Bergantinya Format Acara TV

Dari program musik yang beralih ke program pembahasan aib dan bincang-bincang masalah keluarga sampai ke program pencarian bakat yang beralih ke program debat dan lawakan yang ga jelas. Format awalnya paling cuma 10% dari total penayangan yang ada.Entah mungkin sudah tidak ada yang bisa di bahas dari format awal atau memang semua sudah seperti itu adanya. Yang jelas semua hanya ajang untuk para pembawa acaranya saja.

7.Aacara Infotaiment Sebagai Ajang Sensasi


Salah satu format yang menurut saya sebagai tempatnya pembodohan publik. Tiap hari isinya yang ada cuma sensasi, ajang pamer kekayaan dan acara nikah cerai nikah cerai para artis. Miris, ga ada prestasi yang patut di banggakan. Paling yang ada cuma segelintir saja yang benar-benar totalitas terhadap dunia hiburan.Alhasil semua jadi panutan dan pembicaraan bagi masyarakat yang melihatnya. 

8.Program Dari Pihak Asing Masuk dalam Dunia Pertelevisian Indonesia


Dari serial televisi sampai ajang pencarian bakat. Entah kenapa program dari luar negeri itu selalu lebih unggul daripada program yang pertelevisian Indonesia punya. Yang saya herankan lagi kenapa pertelevisian Indonesia ga bisa meniru kiat baik dan sukses dalam menciptakan program.Kenyataannya malah lebih bangga terhadap hasil karya orang lain daripada karya dari diri sendiri. Bisanya cuma impor dan ga pernah bisa ekspor. Kalah dari negeri tetangga yang katanya masih di bawah negeri kita.

9.Sering Ikut Ikutan Latah


Acara si A bikin sinetron manusia jadi-jadian, si B ikut. Si C nayangin serial dari India, si D ikut. Si E bikin program pencarian bakat nyanyi, si F ikut. Terkadang juga ada yang menjiplak secara keras program yang ada di luar negeri.

Ya begitulah siklus yang terjadi. Semua berusaha untuk bersaing tetapi tidak dengan cara yang baik. Yang ada cuma jadi ajang ledekan rival karena hanya bisa ikut-ikutan saja. Tetapi entah kenapa ketika ada salah satu televi yang khilaf bikin program mendidik tidak ada yang mau pada ikutan. Kenapa?

10.Banyak Acara Sinetron Ketimbang Edukasi
Saya ga bisa berkata-kata terhadap program yang satu ini. Tayang dari sore hingga malam dan selalu jadi andalan untuk menarik Rating. Sinetron ini lebih dominan di buat oleh dua rival abadi, yaitu si burung dan si matahari.Masing-masing selalu berusaha untuk menjadi siapa raja program sinetron yang paling unggul di negeri ini. Alhasil cuma sinetronlah yang menjadi jantungnya mereka. Mau di benci dengan cara apapun, sinetron ini ga akan pernah bisa mati terkecuali mereka memberhentikan pembuatannya.

Program sinetron juga terkesan tidak mendidik, tidak memiliki jalan cerita yang jelas dan berpengaruh buruk terhadap mental dari pihak penonton. Di sini yang di untungkan ya cuma yang punya program tersebut dan kita sebagai pihak penonton masih akan terus di tawarkan dengan program sinetron yang ada. Terkecuali kita bisa berhenti untuk menontonnya.

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment

(✓) Jika ada pertanyaan silahkan berkomentar
(✓) Berkomentarlah dengan Sopan dan Bijak sesuai dengan Topik
(✓) Dilarang meletakkan Link Aktif ataupun Promosi
(✓) Jadikan Blog ini sebagai sarana sharing ilmu
(✓) Jika ada gambar atau link yang error silahkan beritahu saya